Bukan cuma temen-temen gue, tp tnyata banyak banget mak-mak sosmed masa kini yang udah kerajinan bikinin anaknya instagram. Gak cm instagram, ponakan gw sendiri malah punya akun facebook. Terus adek sobat gw sendiri adalah seorang selebgram. FYI, mereka masih di bawah 5 tahun loh dan followersnya juga ngalahin gw.
Fenomena ini salah nggak sih? Hmmm, gw sih nggak bisa bilang
salah atau benar. Tapi gw pribadi adalah salah seorang yg enggan bikinin anak
gw sosmed apapun. Biarlah nanti jika dia mengenal gadget dia sendiri yang buat
dan bertanggung jawab sama kehidupan sosmednya.
Jadi akhirnya baby Kelana wara wiri di postingan akun sosmed
emaknya. Sama sekali nggak punya akun sendiri. Tapi biarlah, because its doesnt
matter at all. Kenapa sih nggak dibikinin sendiri aja? Ini kan akun emaknya,
masa isinya anaknya semua (akhir-akhir ini gw jarang posting soal gw malahan).
Well, these were the reason that makes me still didnt want
to make it:
1.
BANYAK BANGET PEDOFILIA BERKELIARAN DI DUNIA MAYA
Duh, gw dibilang parnoan sih sama sepupu
gw? Kata dia, sepanjang akun sosmednya di private it doesnt matter. Masalahnya gw
baru beranak 1 kan, apalah gw ini jika dipostingan akun baby Kelana terlalu
nampak seksi dan mengundang para PENJAHAT tsb untuk mengambil foto tanpa izin,
menyebarluaskan, disalahgunakan, dsb. MESKIPUN itu sudah di private account dan
mereka ternyata menyamar menjadi salah satu followers.
Menurut gw, misalkan elo bikin akun sosmed
pun buat anak lo, paling enggak private akun lo jangan public, jadi lo bisa
memilih mana yang pantes gw approved mana yang akun gajebo.
Gw sih no comment ya dengan maraknya
selebgram anak-anak di zaman sekarang, back to their own parents sih ya. Kalo gw
sih engga dululah mengeksploitasi anak gw di sosmed.
2.
NO TIME
Yeah, selain jadi IRT, gw ada blog yang
harus gw isi, akun artikel di sebuah media yang mesti gw kelola, online
shopping gw dan juga akun sosmed gw sendiri yang mesti gw urus. Even gw eksis
di sosmed gw, gw kayaknya udah bener-bener no time untuk ngurus akun lain
selain online shop gw.
3.
PUNYA INSTAGRAM (SOSMED) ATAU ENGGAK ADALAH HAK
SETIAP ORANG
So, menurut gw, ada beberapa orang yang
enggak pakek sosmed (contohnya lakik gw) dia sama sekali nggak punya sosmed
selain facebook. Itu pun udah ga pernah diurusin sama dia. Dan setiap kali gw
tanya kenapa nggak bikin (instagram misalnya), jawabannya simpel: MALES. Yaaa,
for some people socmed isnt a big deal. Jadi gw pikir anak gw juga berhal untuk
menentukan sendiri dia perlu sosmed atau enggak.
4.
MENGHINDARI MASALAH HUKUM
Jadi, setau gw, kalo di Amrik sana, ada
seorang remaja (anak) belum cukup umur membuat sebuah sosmed, dia kena pasal. Dan
yang ditindak itu bukan si anak, tapi ortunya. Itulah kenapa misalkan, kaya
artis-artis gitu yang anaknya pada punya sosmed, pasti ditulis “Akun di managed
oleh ortu” supaya si anak nggak kena hukum karena punya akun sosmed di usianya
yang bahkan belum ada 5 tahun.
So, kalo kalian bilang gw idealis. Yeah,
mungkin. Bekos gw skrg adalah a new mum for a tiny little baby in this mean world.
Orang-orang bisa dengan mudahnya menjudge elo hanya karena foto. I dont want my
baby hear the worst word, paling enggak sampai dia cukup mengerti dan bisa
menjaga emosinya untuk nggak marah hanya gara-gara orang bilang: “Kamu jelek
ya, kamu hitam ya, kamu gendut ya, kamu kurang makan ya?” endesbre, endesbbre
endesbre.
Source pict: https://fthmb.tqn.com/j95jPiQuFCxOBvO0MjXJ5LB3g50=/960x0/filters:no_upscale()/Baby-Monitor-56a6b28e3df78cf7728fca73.jpg
Source pict: https://fthmb.tqn.com/j95jPiQuFCxOBvO0MjXJ5LB3g50=/960x0/filters:no_upscale()/Baby-Monitor-56a6b28e3df78cf7728fca73.jpg
No comments:
Post a Comment